Perkembangan Siswa Usia SD/MI Meliputi Perkembangan Fisik, Intelektual,Emosi, Sosia dan Moral Serta Implikasinya Pada Pendidikan (Peran Guru Untuk Membimbing Siswa Usia SD/MI)




TUGAS 7
Nama: Taufikurahman
Nim: E1b017065
Kelas: Reguler Pagi A
Alamat email: taufikurahman378@gmail.com
Alamat blog:Taufik174.blogspot.com
No.HP: 082359288076

CREATIVE  SUMMARY TENTANG SISWA USIA SD/MI MELIPUTI PERKEMBANGAN FISIK, INTELEKTUAL, EMOSI, SOSIAL DAN MORAL SERTA IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN (PERAN GURU UNTUK MEMBIMBING SISWA USIA SD/MI)

A. Perkembangan Fisik 
Anak-anak usia dini biasanya senang sekali bermain. Mereka tidak pernak kenal lelah dalam bermain. Hal itu dapat melatih kemampuan fisiknya. Seiring dengan pertumbuhan fisik yang beranjak matang, Maka perkembangan monotorik anak usia dasar ditandai dengan gerak atau aktifitas motoric yang lincah oleh karena itu usia ini merupakan massa yang ideal untuk belajar ketrampilan yang berkaitan dengan motoric baik halus maupun kasar.
 Oleh sebab itu guru harus merancang pelajaran krampilan yang bermanfaat bagi perkembangan atau kehidupan anak, memberikan pelajaran senam atau olah raga kepada sisiwa dan menyediakan sarana untuk kelangsungan pelajaran tersebut.

B. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemamapuan intelektual atau kemampuan kognitif. Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikanya berbagai kecakapan yng dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya.
 Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta, dan kreatifitas anak maka guru perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya, berpendapat, atau menilai tentang berbagai hal tentang pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan.

C. Perkembangan emosi
Pada usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Emosi merupakan faktor dominan yang memengaruhi tingkah laku individu. Emosi positif akan mempengaruhi individu untuk mengosentrasikan dirinya terhadap aktifitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif berdiskusi dll. Sebaliknya, apabila yang menyertai proses belajar itu emosi yang negatif, maka proses belajar tersebut akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam belajarnya.
Oleh karena itu, seharusnya guru mempunyai kepedulian untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menyenangkan atau kondusif. Upaya yang dapat ditempuh guru dalam menciptakan susana belajar mengajar yang kondusif itu adalah sebagai berikut:
1.Menciptakan susana kelas yang bebas dari ketegangan, seperti guru bersikap ramah, tidak judes, atau galak
2.Memperlakukan siswa sebagai indidu yang mempunyai harga diri
3.Memberikan nilai secara adil dan objektif
4.Menciptakan kondisi kelas yang tertib, bersih, dan sehat.

D. Perkembangan social dan moral
·         Perkembangan sosial
Perkembangan sosial pada anak usia SD/MI ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan para anggota keluarga, juga dengan teman sebaya (peer group), sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas. Pada usia ini, anak mulai memliki kesanggupan menyesuaikan diri dari sikap berpusat kepada diri sendiri (ogosentris) kepada sikap bekerja sama (kooperatif) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain.oleh karena itu memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik (seperti membersihkan kelas dan halaman sekolah) maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Dengan bekerja kelompok, siswa dapat belajar tentang bagaimana cara ia bersosialisasi, bekerja sama, saling menghormati, bertenggang rasa dan bertanggung jawab.
·         Perkembangan moral
Periode sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai moral yang paling mendasar. Kualitas moral anak di usia dewasa sangat dipengaruhi pula oleh proses pembentukan atau pendidikan yang diterimanya waktu kecil.
Maka dari itu, guru harus memberikan pendidikan agama pada usia SD/MI pendidikan agama di sekolah dasar merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap agama dan pembentukan kepribadian dan akhlak anak. Apabila berhasil, maka pengembangan sikap keagamaan pada masa remaja akan mudah, karena anak telah mempunyai pegangan atau bekal dalam menghadapi berbagai goncangan yang biasa terjadi pada masa remaja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, prinsip, pendekatan, dan tahapan perkembangan peserta didik di satuan pendidikan menengah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik Di Satuan Pendidikan Menengah (SMA/SMK)

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI USIA SEKOLAH MENENGAH (SMP/MTS)