Konsep dan Tugas Perkembangan Berdasarkan Tahapan Perkembangan Peserta Didik di Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
TUGAS 5
Sabtu,14
April 2018
Nama: Taufikurahman
Nim: E1b017065
Kelas: Reguler Pagi A
Alamat email: taufikurahman378@gmail.com
Alamat blog:Taufik174.blogspot.com
No.HP: 082359288076
A.
Konsep Dan Tugas Perkembangan Berdasarkan Tahapan
Perkembangan Peserta Didik Di Satuan Pendidikan Sekolah Menengah.
Tugas perkembangan
merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara
apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan
tugas berikutnya.
Secara
umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut:
“perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di
mana diferensiasi,artikulasi,dan integrasi meningkat secara bertahap.” Proses
di ferensiasi itu di artikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak,bahwa
dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin
nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Sumber Tugas Perkembangan
Munculnya
tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor berikut:
Ø Kematangan fisik,
misalnya:
belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis
kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
Ø Tuntutan
masyarakat secara kultural, misalnya: belajar berorganisasi.
Ø Tuntutan dari
dororngan dan cita-cita individu sendiri, misalnya:
(a) memilih pekerjaan
(b)
memilih teman hidup.
Ø Tuntutan norma
agama, misalnya:
(a) taat
beribadah kepada Allah SWT,
(b) berbuat baik pada
sesama manusia.
Secara Umum Tugas Perkembangan peserta didik di satuan
pendidikan Sekolah Menengah yaitu:
ü Mampu menerima
keadaan fisiknya.
Pada periode pra
remaja, anak tumbuh demikian cepat mengarahkan pada bentuk orang dewasa, yang
dibarengi oleh perkembangan sikap dan citra diri. Remaja diharapkan dapat
menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri, bukan
hayalan dan impian.
ü Mampu meninggalkan
masa kanak – kanaknya.
Pada
masa ini, anak akan meninggalkan masa kanak-kanaknya, dan memulai masa
remajanya.
ü Mampu menerima dan
memahami peran seks usia dewasa.
Dalam masa remaja
diharapkan mereka menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat
dan tanggung jawab kaumnya masing-masing. Sering kali terjadi ada remaja yang
menyesali diri sebagai pria atau wanita, terutama jika bentuk tubuh mereka
tidak memuaskan.
ü Mampu membina
hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
Akibat adanya
kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja, para remaja mengadakan
hubungan sosial yang terutama ditekankanbail pada hubungan antara dua jenis kelamin
yang merupakan suatu kewajaran remaja saling mencari pasangan. Sangat penting
dalam hal ini, bahwa seorang remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok
teman sebaya lawan jenis atau sesama jenis agar memperoleh rasa dibuthkan dan
rasa berharga.
ü Mampu mencapai
kemandirian emosional.
Tugas perkembangan
yang dihadapkan bagi remaja adalah bebas dar ketergantungan emosional seperti
dalam masa kanak-kanak mereka. Pada masa kanak-kanak, anak sangat bergantung
emosinya pada orang tua atau orang dewasa lain. Dalam masa remaja, seseorang
dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung semacam itu.
ü Mampu mencapai
kemandirian ekonomi.
Kesanggupan
berdiri sendiri dalam hal yang berhubungan dengan ekonomi merupakan tugas
perkembangan remaja yang penting, karena mereka akan kelak hidup sebagai orang
dewasa.
ü Mampu mengembangkan
konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlakukan untuk melakukan
peran sebagai anggota masyarakat.
Sebagai hasil dari
perpaduan unsur-unsur pertumbuhan biologis dan keragamn pengalaman dengan
lingkungan, remaja dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Remaja sudah
memiliki kemampuan untuk berfikir atau nalar tentang sesuatu yang berada di
luar pengalamannya atau sisitem nilai yang dimilikinya. Dengan kata lain ,
remaja sudah dapat memikirkan atau menduga hal-hal apa yang akan atau mungkin
terjadi berdasarkan sesutau yang abstrak dan memikirkan semua kemungkinan
secara sistematis utnuk memecahkan suatu persoalan atau masalah.
ü Mampu mengembangkan
perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
Proses pengikatan
individu kepada kelompok sosialnya telah berkembang sejak lahir. Proses ini
diperluas selama masa anak dan remaja. Remaja yang mengikuti kegiatan keagamaan
akan dapat mengembangkan sikap batin atau sikap keterikatan sosialnya terhadap
orang lain. Pada usia remaja akhir, para remaja sudah dapat mencapai sikap
altruistik yang tinggi.
Komentar
Posting Komentar