Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik Di Satuan Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTS).
TUGAS 3
Selasa, 27 MARET 2O18
Nama: Taufikurahman
Nim: E1bo17065
Alamat email: taufikurahman378@gmail.com
Alamat blog:Taufik174.blogspot.com
No.HP: 082359288076
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik Di Satuan Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTS).
1.
Faktor perkembangan intelektual
dan emosi
Masyarakat
umum mengenal intelektual sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan,
kepintaran, ataupun untuk memecahkan problem yang dihadapi (Azwar, 1996).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan intelektual.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan intelek peserta didik usia SD/MI, dan SMP/MTS antara
lain:
1. Kondisi
organ penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam
perjalanannya ke otak (kesadaran).
2. Intelegensi
mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami sesuatu.
3. Kesempatan
belajar yang diperoleh anak.
4. Tipe
pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak mendapat pengalaman
secara tidak langsung dari orang lain atau informasi dari buku.
5. Jenis
kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah dilatih
sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.
6. Kepribadian
pada anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu kerangka acuan
berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.
Emosi dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan yang
terangsang dari organisme, mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang
mendalam sifatnya ,dan perubahan perilaku,(CP.Chaplin, 1982: 163)Emosi
merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu,
2.
Faktor Perkembangan
Bahasa
Anak sejak awal telah
menunjukkan kemampuan berbahasa yang terus berkembang.
Ada aspek linguistik dasar yang bersifat universal dalam otak manusia yang
memungkinkan menguasai bahasa tertentu (Tarigan, 1986: 257)
Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam pengertian ini tercakup semua cara berkomunikasi, dimana pikiran dan
perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan
menggunakan kata-kata,kalimat, bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Dengan
bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama.
3.
Faktor Perkembangan sosial,
moral, dan sikap
a. Sosial
Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan
menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja
sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain). Dalam
proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat
dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang
membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal ini
dilakukan agar peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja
sama, saling menghormati dan betanggung jawab.
b. Moral
Istilah
“moral” berasal dari kata “mores”(latin) yang artinya tata cara dalam
kehidupan,adat istiadat,atau kebiasaan (Gunarsa, 1988: 36). Moral adalah baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,sikap kewajiban dsb.(KBBI: 1993:
31)
c. Sikap
Sikap
merupakan ekspresi atau manifestasi dari pandangan individu terhadap objek.
Sikap merupakan sistem yang bersifat menetap dari komponen kognisi, afeksi, dan
konasi (Krech, 1973: 139).
4.
Faktor Perkembangan
kesadaran beragama
Agama mengandung dua unsur:
keyakinan dan tata cara. Keduanya terpisah dan berbeda. Akibatnya, minat
terhadap satu unsur tidak dengan sendirinya menjamin minat terhadap unsur lain.
Juga tidak berarti bahwa minat terhadap kedua unsur akan sama.
Seorang mungkin terutama
berminat mematuhi aturan agama tetapi menunjukkan sedikit minat terhadap apa
yang sering dianggap sebagai “teologi” atau doktrin atau ajaran agama. Hal
sebaliknya mungkin terjadi pada orang lain.
5.
Faktor Perkembangan fisik dan motorik
Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu
sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam
kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda
ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan
perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup
dan lain-lain.
Nutrisi dan kesehatan amat
mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif.
Komentar
Posting Komentar