Konsep perkembangan peserta didik dalam konteks pendidikan

TUGAS 1
SABTU,17 MARET 2O18
Nama: Taufikurahman
Alamat email: taufikurahman378@gmail.com
Alamat blog:Taufik174.blogspot.com
No.HP: 082359288076










Creative summary tentang konsep perkembangan peserta didik dalam konteks pendidikan

A.    Pengertian perkembangan dan peserta didik

para ahli sependapat bahwa perkembangan adalah suatu perubahan, kearah yang lebih maju, lebih dewasa, secara teknis perubahan itu merupakan proses. Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat kualitatif dan dialami setiap individu secara terus-menerus dan bertahap sepanjang hidup manusia. Sedangkan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.Peserta didik membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai inidvidu yang sedang berkembang maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangannya. Peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Didalam proses belajar-mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita dan memiliki tujuan dan kemudia ingin mencapainya secara optimal. 

B.     Fase-fase perkembangan peserta didik

Dalam ilmu jiwa perkembangan kita kenal beberapa pembagian masa hidup anak yang disebut sebagai fase. Fase perkembangan ini mempunyai cirri-ciri yang relative sama, berupa kesatuan-kesatuan peristiwa yang bulat.
Aristoteles (384-322 SM) membagi masa perkembangan selama 21 tahun dalam 3 septenia ( 3 periode kali 7 tahun) yang dibatasi oelh 2 gejala alamiah yang penting, yaitu pergantian gigi dan munculnya gejala-gejala pubertas. Hal ini berdasarkan pada paralelitas perkembangan jasmaniah dengan perkembangan jiwa anak. Pembagian ini meliputi :
0-7 tahun, disebut sebagai masa kecil, masa bermain
7-14 tahun, masa anak-anak, masa belajar atau masa sekolah
14-21 tahun, masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa.

C.     Faktor yang berpengaruh pada perkembangan peserta didik
1.    Faktor Internal
a.   Kondisi Fisik merupakan faktor bilogis individu yang merujuk pada faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua orangtuanya.
b.   Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya.  Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan karena kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.
2.    Faktor Eksternal
a.   Lingkungan Fisik
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses kehidupannya.
b.   Lingkungan Non Fisik
Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti stimulasi motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orangtua.
D.    Aspek aspek perkembangn peserta didik
a.  perkembangan inteletual/IQ (intelegence Quotient)
IQ hanyalah mengukur sebagian kecil dari kecakapan. IQ juga bukan ukuran yang menentukan kesuksesan. Anak yang cerdas adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialami di lingkungannya. IQ merupakan angka yang di[akai untuk menggambarkan kapasitas berpikir seseorang dibandingkan dengan rata-rata oranglain.
b.  perkembangan emosional/ EQ (emotional Quotient)
Kecerdasan emosional dapat dilatih pada anak sejak dini. Pencetus EQ adalah Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelegence. Salah satu pelajaran emosi yang paling mendasar bagi anak adalah bagaimana membedakan perasaannya.kecedasan IQ harus diiringi dengan kecerdasan EQ. dalam berbagai penelitian dalam bidang psikologi bahwa anak yang memiliki EQ tinggi adalah anak-anak yang bahagia, percaya diri, popular, dan lebih sukses.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
1 Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan social
c. perkembangan spiritual/ SQ (spiritual Quotient).
SQ (Spiritual Quotient) adalah kemampuan untuk memimpin diri, mengetahui tujuan hidup dan mengatasi frustrasi dan depresi. SQ membuat seseorang bersikap tidak egois dan memiliki empati kepada orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, prinsip, pendekatan, dan tahapan perkembangan peserta didik di satuan pendidikan menengah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik Di Satuan Pendidikan Menengah (SMA/SMK)

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI USIA SEKOLAH MENENGAH (SMP/MTS)